Timeoke, Aceh Besar +®semangatpengusaha - Seorang pemuda yang berkerja di sebuah perusahaan perminyakan di Arab ini selalu menerima hardikan dan hinaan dari teman-teman tempat ia berkerja, suatu hari ia merasa kehausan dan bergegas mencari air untuk melegakan tenggorokannya.
Akhirnya ia menemukan air dan segera dimasukannya kedalam gelas, ketika hendak diminum, dan belum sampai air itu masuk kedalam mulumnya, ia berhenti karena mendengar suara seseorang : Hei, kamu tidak boleh minum air ini, kamu cuma pekerja rendahan, air in hanya khusus untuk insinyur.
Ternyata itu adalah suara dari seorang insinyur Amerika yang berkerja di perushaan tersebut, pemuda tersebut terdiam dan kembali menahan hausnya, karena ia tahu kalau dia hanyalah anak miskin yang hanya lulusan SD.
Ia lulusan Tahfidz Qur'an, namun keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajemen Amerika, tapi kata-kata yang diucapkan seorang insinyur Amerika tersebut selalu tergiang di kepalanya.
Hingga ia bertanya pada dirinya sendiri : Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur hingga membedakan aku tidak bisa minum air tersebut ? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka ?
Kata-kata tersebut ternyata menjadi spirit baginya untuk bangkit dan memiliki tekad yang kuat untuk menjadi seorang insinyur seperti mereka, ia mulai saat itu berkerja siang hari dan melanjutkan sekolahnya pada malam hari, ingga ia kurang tidur.
Akhirnya kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil ingga ia bisa lulus SMA, dan perusahaan pun memberikan kesempatan kepadanya untuk mendalami ilmu, ia pun dikirim ke Amerika untuk mengambil kuliah S1 di bidang teknik dan master bidang geologi.
Tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, pemuda itu pun berangkat ke Amerika untuk melanjutkan studinya, dan ia pun lulus dengan hasil yang memuaskan, dengan membawa gelar yang di dapatnya, pemuda tersebut pulang ke negrinya dan berkerja sebagai insinyur.
Kini ia pun bisa meminum air yang dulu dilarang baginya, setelah itu hari berganti hari, bulan demi bulan berlalu, tak terasa pemuda tersebut sudah terlatih berkerja keras hingga karirnya terus melesat
Ia telah menduduki beberapa jabatan penting di perusahaan tersebut dan terus meningkat, semua itu mulai dari kepala bagian, ke cabang, manajer umum hingga akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.
Uniknya pemuda tersebut kembali bertemu dengan insinyur Amerika yang dulu pernah melarangnya untuk minum air tersebut, bedanya kini insinyur Amerika itu menjadi bawahannya, dan pada suatu hari insinyur itu menemui pemuda tersebut untuk meminta izin libur.
Ungkapan insinyur Amerika itu : "Aku ingin mengajukan izin liburan, aku berharap anda tidak mengaitkat kejadian air di masa lalu dengan pekerja resmi ini, aku berharap anda tidak balas dendam atas kekasaran dan perilaku burukku di masa lalu"
Pemuda itu dengan senyum menjawab : "Dengan izin Allah aku meraih sukses seperti seperti yang sekarang ini, dan kamulah penyebabnya"
Beberapa bulan kemudian, pemuda itu kembali meraih sukses dengan menempati jabatan tertingi di perusahaan tersebut, ia di angkat menjadi Presiden Direktur, dan ia adalah Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.
Perusahaan yang dia pimpin adalah perusahaan minyak terbesar di dunia, yaitu Aramco (Arabian American Oil Company) dan dibawah pimpinannya, perusahaan tersebut semakin berkembang besar dan kepemilikan Arab Saudi semikin dominan.
Melihat perkembangan perusahaan ini tumbu dengan begitu cepatnya, karena telah menghasilkan 3,4 juta barrels dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20 x 100 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.
Raja Arab saudi pun menunjuk pemuda tersebut sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral dan pemuda tersebut adalah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat menjabat sebagai Mentri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.