Iklan saya

header ads

Kata-kata Paling Sedih, Bodohnya Aku Yang Terlalu Mencintaimu

Kata-kata Paling Sedih, Bodohnya Aku Yang Terlalu Mencintaimu
Timeoke, Banda Aceh - "Setidaknya aku telah berjuang untuk mempertahankan cinta ini untukmu meskipun tidak pernah kamu hargai, untuk mengikhlaskan kamu pergi dalam waktu dekat emang tak mudah bagiku tapi ini bukanlah pilihan tapi suatu hal yang harus ku terima, selamat jalan karena sekarang kita beda jalan, tidak seperti dulu yang saling bergandengan tangan karna searah dan sejalan, tapi kini pilihanmu meninggalkanku aku cuma bisa berkata selamat jalan dengan air mata mencoba mengikhlaskan berpura-pura senyum dan tegar walaupun terasa berat untuk meninggalkan"

"Sampai saat ini aku masih belum bisa melupakanmu, apakah disana kamu pernah mengingatku lagi walaupun hanya sebentar saja, atau hanya aku saja yang terlalu bodoh mencintaimu tak bersyarat, hanya punya rasa cinta yang tulus, berharap mendapatkan hal yang sama seperti dulu, terkadang rindu memikirkan masa lalu terkadang mencoba bahagia dengan masa sekarang walaupun terkadang ada air mata bekas masa bersamamu, meski tak bisa ku utarakan padamu"

"Memang benar aku mencintaimu tapi saat ini akan kucoba untuk berhenti memperjuangkanmu dan melupakanmu mungkin ini pilihan yang harus kupilih karena kenyataan tak seindah harapan karena mimpi sungguh berbeda dengan dunia nyata, memang mungkin sudah saatnya kukatakan bahwa kamu bukan lagi cintaku, hanya masa laluku yang lama kelamaan akan usang dimakan waktu, cuma butuh menunggu bahwa namamu benar-benar hilang diingatanku"

"Mungkin aku tidak terlalu pintar untuk melupakanmu, tapi setidaknya aku sudah terlalu berkali-kali mencoba melupakanmu, haruskah aku untuk mencintaimu dalam diam tanpa satu orangpun yang tau kalau cintaku tulus untukmu, salahkah aku menyebut lagi namamu dalam doaku seperti dulu, rindu itu berat bagiku karena tak ada yang bisa menghapus rinduku terhadapmu selain kamu hadir lagi pengisi hari-hariku dengan senyum manismu"

"Rasa ini mungkin terlalu besar untukmu tapi mengapa tidak pernah sedikitpun kamu hargai perasaanku, apa salahnya aku kenapa harusku terima kenyataan bahwa kamu tak pernah mencintaiku hanya aku yang memiliki rasa cinta yang tak terbalas, memiliki rasa cinta yang besar menerima penyesalanpun yang besar sakit rasanya hatiku, mungkin harusnya dari dulu aku mengenal yang namanya jangan terlalu mencintai sebelum terlalu sakit ketika menerima kenyataan"

"Soal perasaan tidak bisa didustakan meski itu terlalu bodoh karena harus mencintai seseorang yang tak pernah mencintai dan memiliki perasaan yang sama, dunia mungkin akan tertawa melihatku karena tak pernah melihatku bersamamu hanya aku yang terlalu berangan-angan, selalu berandai-andai dalam bayangan sendirian sampai dunia berkata bahwa kamu masih sendirian dan dia sudah bergandengan tangan, harus menerima kenyataan kata demi kata terus kudengarkan dari isi dunia ini, itulah kesakitan, terluka tapi tak berdarah hanya rasa saja yang kuterima dibalik sebuah kenyataan yang sesungguhnya"

"Waktu itu kita pernah saling menyayangi sebelum sampai akhirnya kita hanya sebatas saling kenal, pernah saling mengingatkan sampai akhirnya saling melupakan saling berjauh-jauhan, dulu kita sahabat berteman bagai ulat berharap jadi kupu-kupu, pas jadi kupu kita terbang berjauh-jauhan, mungkin kini tinggal aku yang masih menggapmu sahabatku, apakah aku terlalu polos dan bodoh terlalu mengharapkan selalu seperti dulu bercada tawa bersama, sebelum dunia benar-benar memisahkan kita, buka hanya karena jarak kini aku menjadi seperti tak pernah ada dihatimu dan tak pernah hadir dihidupmu"