Timeoke, Banda Aceh - Pagi Rindu, Hari ini aku masih sendiri menunggu kamu yang jauh disana, yang entah kapan kita bisa jumpa, atau setidaknya kenalan sebagai pembuka, semoga kamu masih bisa menikmati indahnya pagi, masih bisa tersenyum melihat dunia, bersyukur atas segala nikmat yang ada, sendiriku mungkin karena kamu juga lagi sendiri menanti hal yang sama pada waktu yang sudah ditentukannya, berjalan mengintari dunia dipertemukan disaat yang tak terduga, menatap sekilas dari jarak yang tak terhingga yang tak mungkin kuukur jaraknya, hingga aku tak tau kenapa aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
Sendiri itu bagiku prinsip karena berduaan itu nggak baik, tentang dipertemukan, takdir yang sudah ditentukan, prinsip yang harus kupegang jangan bermain berduan takutnya digodain setan, bukan tentang ikut-ikutan jaman boleh pengang tangan sembarangan anak orang, seolah tak ada hukum dan aturan yang sudah ditentukan, bukankah lebih indah bila sudah sah, bukankah akan terasa indah ketika mengatakan Bismillah, kupinagkan engkau dengan lantunan Bismillah dengan mahar yang sekian-sekian, bukankah begitu aturan terindah yang sudah ada, kenapa harus mengikuti setan.
Bagiku, cinta antara dua insan bukan permainan tapi soal hati, perasaan dan aturan yang harus dijaga sepanjang jaman yang nggak boleh lekang, tentang janji yang harus dijalankan bukan pergi datang sesuka hati, pertemuan cinta dan harapan yang indah bukan sekedar hanya jumpa lalu seolah-olah merasa memiliki hanya sekedar ikatan yang dibuat-buat seenak-enaknya, dengan alasan-alasan mengisi waktu luang atau apaan seolah membenarkan segala hukum, hak, dan aturan.
Kenapa perkara cinta seolah diikat dijalan ditaman ataupun dikebun binatang pas lagi jalan-jalan eeh ketemu gitu, harusnya kalau udah cinta datangi langsung rumahnya, bertemu bapak ibunya, bicara wali dengan wali, begitulah seharusnya, dan begitulah inginku dan prinsip hidupku, biarlah waktu yang berbicara siapa kamu nantinya dan kapan harus bersama, akan kucari sampai keujung dunia sampai titik dimana waktunya tiba akan kutemukannya, karena takdir yang maha kuasa berkata inilah tulang rusukmu yang lama hilang, biar aja pagi-pagiku saat ini masih dibangunin sama alarm nggapapa mungkin belum waktunya saling bangun membangun diwaktu pagi, biar masa mudaku fokus berpetualang, mencari mana yang cocok untuk pendamping impian tanpa harus pacaran.
Kalau kata rindu siapa yang nggak rindu, seperti menjalani hari menikmati sendiri pasti akan lebih indah jika ada yang menemani, menjajaki dunia yang luas ini mendaki tinggi bukit dan pegununggan yang rendah tinggi ini, duduk dibelakang sepeda motorku ini melintasi jalan lintas sumatera ini kita lewati hari demi hari seindah dalam mimpi, memang masih mimpi, nggak papakan sesekali bermimpi meski belum waktunya menjalani.
Dompetku masih sering kosong dari pada terisi jadi biarlah dulu aku sendiri menghirup indah udara pagi tanpa harus membuat derita siapa yang menemani diriku ini, lagi pula kalau waktunya sudah tiba pasti akan bersama, seperti kata pepatah yang pernah kubaca "Bahagiakan dia jika kamu mencintainya, hatinya lembut, mudah rapuh, jangan kamu sakiti" karena kutakut derita ku sering lapar dari pada kenyang takut menyakiti hati jika harus memiliki saat ini.
Selamat pagi untuk kamu yang jauh disana kita masih menatap lagi yang sama tapi belum bisa menatap dalam waktu yang bersamaan karena aku disini kamu disana, mungkin disini pagi disana malam, aku nggak tau mungkin cintaku ada entah dimana tapi aku yakin dia masih didunia yang sama, dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Good bye buat kamu yang jauh disana yang namamupun tak kutau siapa namanya dan tinggalnya entah dimana yang pasti masih tinggal dibawah langit yang sama, jika emang jodoh pasti akan bersama dalam tawa dan duka dalam sedih dan bahagia.