Bukan ketika senang dipanggil sayang ketika susah abangpun kutendang kayak sepatah dua patah kata yang pernah kudengar sebelumnya "Kalau dirimu banyak uang boleh pulang, kalau uang tak abang bawak pulang silahkan tidur diluar sendirian, kan kasihan.
Masakpun kan lebih nikmat kalau satu potong bawang satunya potong cabe, kalau tawar ditambah garam kalau asin ditambah gula rasanya asin manis dicicipi bersama, semuanya akan enak sendirinya kalau dimasakin bersama pakek bumbu cinta, karena apapun rasanya hasil karya bersama, itulah cinta sesungguhnya.
Ketika sedih ada teman untuk menyampaikan luka hati atau perasaan, kalaupun tak bisa mengobati setidaknya ada yang mendengakanr isi perasaan dan hati yang tersakiti yang setidaknya bisa menyebuhkan sedikit goresan luka dihati, lelah penatpun tak terasakan selalu dicurahkan berduaan.
Terkadang abang pulang bawak uang hasil kerja seharian ngojek atau apapun kerjaan yang tak banyak, tapi adek bilang dengan kata-kata lembut dan sejuk menyenangkan, sungguh tentram damai sebuah hubungan, terkadang lelah sudah terobati ketika sampai rumah ada pujaan hati yang seperti ini, bukan marah ini begini, sini itulah, udah pening tambah pening kalau rumah seperti piring pecah.
Pulang rumah kadang hampir sore menjelang magrib karena tak sempat lagi kemesjid berjamaahlah dirumah sesekali, abang didepan adek dibelakang, ketika abang sujud adek nyusul dibelakang, sungguh indah rumah tangga dalam islam, hingga akhir salam cium tangan.
Terkadang pagi-pagi bangun nyiapin sarapan berduaan makanpun barengan, sebelum berangkat mencari rezeki yang sudah Allah takdirkan, dari terbit hingga terbenam matahari baru pulang, hingga dari pergi hingga pulang disambut dengan senyuman manis dipintu depan.
Seperti bulan dan bintang menyinari malam begitulah indah sebuah hubungan, tak ada luka takada sedih jika semuanya dilakukan dengan ikhlas mengharapkan balasannya dari Allah sang pemilik semesta alam.
Arti Cinta Itu Menerima apa adanya bukan ada apanya atau ada batu dibalik gajah maupun sebaliknya, pernah ada sepatah kata atau kalimat yang pernah tersirat yang isinya seperti berikut "Sungguh jika kamu mencintai karena cantik justru dia akan tua layu seperti kuncup bunga, jika kamu mencintai dia karena harta atau jabatan sungguh dia bisa miskin dan dicopot dari pangkat yang diberikan, sungguh jika kamu mencintai dia dari agamanya sungguh kamu akan bahagia selamanyanya hingga surga"
Hubungan itu seperti sebuah perahu berlayar diatas lautan yang luas melintasi berbagai samudera dari samudera hindia sampai samudera cinta, perahu itu tak mungkin sampai tujuan bila tak ada tujuan, sungguh tujuan yang diharapkan itu kebahagian, dan kebahagian yang diharapkan tak pernah didapatkan tak didasari saling melengkapi dan saling mencintai karena Allah.
Terkadang badai keras ditambah kerasnya terjangan ombak, yang terkadang ujian datang bertubi-tubi menguji ikhlas cinta yang dimiliki, sungguh cinta yang bisa melewati akan kekal abadi, ada terkadang diterjang ombak badai yang gugur dalam membinanya, tapi sungguh yang saling mencintai karena Allah akan selalu tetap abadi takan lenkang abadi sampai surga kelak akan bersama.
Ketika baia't cinta terucap dan janji cinta terucap, ketika yang tidak kenal menjadi satu atap, saat satu sama lain menjadi pelengkap, diwaktu tak ada yang menduga menjadi bersama, dari timur dan barat kini berada dalam satu nama, namanya rumah tangga meski rumahnya tak memiliki tangga tapi tetap dikatakan rumah tangga karena bisa jadi memiliki makna dan arti tahap anak tangga, melangkah dari satu tangga ke anak tangga lainnya berdua, mungkin itulah maksudnya.
Susah senang terkadang berenang terkadang tenggelam itulah hubungan dijalani berduaan saling melengkapi segala kekurangannya, bukan menuntut lebih apa yang dia tidak punya, jika bisa berenang sungguh yang satu menyelamatkan jika tidak cari bantuaan seperti ketika tidak bisa masak, cuma bisa masak air doang sungguh yang satunya membatu, ataupun cari bantuan lain dengan pesan makanan. Hehe ada nggak ya yang gak bisa masak!.
Sungguh indah dunia ketika dua sijoli, siputra dan siputri saling mencintai apa adanya susah sedih senang bersama selamanyanya, saling melengkapi antara keduanya, mencintainya karena mengharapkan balasan dari Allah SWT, sungguh idah bahtera rumah tangga yang begitu seandainya ada.
Pisang apa rasa ayam, kapan digoreng kok bisa rasa ayam, semua pisang pasti rasanya pisang, kalau beneran rasa perasaan sudah beneran sayang pisangpun rasa ayam karena digoreng pakek perasaan, mungkin ditambah bumbu ayam karena orang tersayang sudah pulang.
Piring panci bisa terbang kalau hubungan tak harmonis tanpa ada kasih dan sayang, uang mungkin lebih, pangkat pun sudah sembilan tapi ketika pulang suaranya seperti petir menyambar, piring panci ikut dilempar, sungguh ngeri nasib dalam hubungan ketika ada cinta tapi begitulah kira-kira
Itulah arti cinta, menerima apa adanya, susah senang mau dijalani bersama, cuci piring bisa dikerjakan bersama hingga masak rasa asin bisa ditambah gula😅 kalau cinta saling mencintai ala apa adanya kopi pahit bisa manis dengan ditawain aja sama-sama, karena namanya juga cinta.
Sehingga segitu dulu tulisan saya untuk manfaat para pembaca dari mama muda sampai semuanya, semoga bisa sampek kakek nenek hubungannya dan juga sampai almarhum dan almarhumah tatap bersama selamanyanya, terimakasih sudah membaca jangan lupa share jika artikel ini berguna, bagaikan supaya bukan cuma kamu yang bermanfaat tapi juga seluruh dunia, terimakasih dari aku @fathussalim "timeoke"
