Iklan saya

header ads

Alibaba Penah Bilang Gak Mau Buat Game, Sekarang Tantang Tencent

Timeoke, Banda Aceh - Pada saat beberapa tahun lalu tepatnya pada 2010, Jack Ma pernah mengatakan kalau perusahaannya Alibaba tak akan pernah masuk kedalam bisnis game ponsel karena hal itu tak baik bagi China. Namun kini kondisinya sudah beda dan berubah tiba-tiba. Secara diam-diam Alibaba masuk bisnis ini dan menantang dominasi Tencent.

Alibaba masuk bisnis gaming melalui anak usahanya bernama Ejoy dengan game strategi simulasi Romance of the Three Kingdoms: Strategy Edition. Game ini baru saja diluncurkan kepublik di China.

Pada bulan lalu tepatnya Mei 2020, Game ini berhasil mendatangkan pendapatan sebesar US$85,4 juta, hal itu menurut lembaga riset Sensor Tower, jika total dijumlahkan dari awal penerbitan di September 2019, Romance of The Three Kingdoms: Strategy Edition kini telah berhasil mengumpulkan pendapatan mendekati US$500 juta.

Katanya nih meski disini Alibaba merupakan pemain besar tapi tetap diam dalam bisnis game sampai saat ini. Namun kesuksesannya terus-menerus bertambah pada game ini dan telah menempatkan Alibaba di peta persaingan, "kata Liao Xuhua, analis game dari Analysys International yang berbasis di Beijing.

Meskipun hanya tersedia di Cina, Romance of the Three Kingdoms: Strategy Edition kini menjadi game keenam paling menguntungkan di seluruh dunia, dan itu melampaui game yang telah lama eksisting seperti diantaranya Niantic's Pokemon Go dan Sony Fate / Grand Order.

Di China Game Romance of the Three Kingdoms merupakan Strategy Edition yang hanya berada di belakang dua game paling populer milik Tencent Holdings, seperti PUBG Mobile dan Honor of Kings, itu dari sisi pendapatan, menurut Sensor Tower.

Menurut riset Newzoom, tahun ini pasar video game global sudah mencapai di angka US$159,3 miliar di mana game mobile pangsanya sebesar US$77,2 miliar. Industri ini tumbuh karena adanya pandemi virus corona Covid-19, karena semenjak Covid 19 orang jadi nggak keluar rumah kan! karena mungkin ada hubungannya dengan lockdown, jadi banyak yang butuh hiburan, salah satu hiburan yang paling tepat saat dirumah aja adalah game.

Mungkin, bilangnya boleh apa saja yang pentingnya uang harus masuk juga ke perusahaan, kebetulan ada peluang besar kan! kasihan kalau tidak dimanfaatkan, ya kan! mungkin seperti itu yang dipikirkan sebuah perusahaan besar Alibaba, karena sekarang ini kebutuhan game-game yang bekulitas sangat dibutuhkan oleh para peselacar dunia games, dan hampir 50 persen bahkan lebih populasi manusia suka dengan game, jadi ini peluang besar yang harus dimanfaatkan dengan benar.

Bisa jadi kedepan game-game terkenal atau nomor satu akan dipengang oleh Alibaba yang sebelumnya pada tahun 2010 mengatakan tidak akan bermain di industri game, apa kata dunia dan juga tancent terhadap perusahaan yang tidak kompeten terhadap ucapannya sendiri atau mungkin itu cuma masa lalu nggak usah diungkit-ungkit lagi, ya! Yang berlalu biarlah berlalu yang penting saat ini kami optimistis untuk buat game juga dan apa mungkin karena ingin menyalip posisi pertama orang terkaya di China dengan ikut bergerak di industri game juga.