Iklan saya

header ads

Huawei Sangat Berambisi Membangun Infrastruktur Digital di Indonesia

Timeoke, Banda Aceh - Perusahaan teknologi, informatika, dan komunikasi (TIK) dari Huawei menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan kondisi dan membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia di era new normal sekarang ini melalui solusi TIK terdepan yang dikembangkannya.

Selama sudah kurang lebih 20 tahun telah menjajakan kaki atau hadir berkiprah di Indonesia, Huawei sangat yakin bahwa pembangunan ekosistem infrastruktur TIK Indonesia yang tangguh, seperti 5G, IoT, Fibre Network, Cloud, dan AI atau Artificial intelligence, akan mampu mendukung percepatan ekonomi digital Indonesia, menuju Indonesia yang cerdas semakin terhubung dan terdepan dalam menuju masa depan teknologi yang luar biasa.

Sementara itu, Martin Xu, President of Global Government Affairs Huawei, menuturkan bahwa TIK memiliki kemampuan untuk membantu bisnis mengambil langkah-langkah yang lebih cepat dan lebih aman, sebagai contoh, dia mengatakan bahwa TIK mampu mewujudkan terselenggaranya transaksi nontunai tanpa kontak yang sangat ideal untuk diadopsi Indonesia untuk dapat membendung penyebaran virus covid 19 ini.

Selain itu, layanan digital juga dapat membantu kalangan UMKM untuk mampu memperluas jangkuan layanannya, menjadikan beragam layanan dan meningkatkan ketahap yang lebih inklusif, dan bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan kompetensi SDM yang harus dirumahkan melalui pelatihan-pelatihan pengembangan kedalam dunia digital

Investasi pada infrastruktur digital akan menjadi langkah yang sangat strategis dalam mempercepat transisi dari tradisional ke digital dan juga dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam menerapkannya untuk menuju masa depan teknologi, karena kedepan kita harus menjadi bagian dari pemain global atau tidak kita akan tertinggal sangat jauh dengan dunia luar yang penerapan teknologinya sudah sangat luar biasa.

Selain itu juga, menurut liputan yang disampaikan Global Connectivity Index, dalam setiap US$1 yang diinvestasikan di bidang TIK, akan menghasilkan tambahan US$3 pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Keuntungan ini 6,7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di luar TIK. Selain itu, ekonomi digital akan tumbuh 2,5 kali lebih cepat dari ekonomi konvensional, bahkan dalam skala global.

Teknologi kita sudah sangat jauh tertinggal, harusnya pemerintah harus sangat_sangat mendukung masyarakatnya untuk lebih membatu mengembangkan teknologi sendiri dan juga membatasi peran permainan pihak asing dalam menjaga kedaulatan negara kita, sebelum semuanya terlambat, negara_negara maju diluar sana menganggap Indonesia sebagai pasar untuk mengeruk keuntunggan sedangkan kita tidak sadar, apakah kita akan selamanya akan menjadi negara konsumen yang cangkul aja harus import dari china.