Presiden Direktur Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja, menjelaskan total nilai produk yang diekspor kali ini, sebesar Rp 1,07 triliun. Adapun tujuan ekspornya yakni ke negara ASEAN, Afrika dan Amerika Serikat.
"Pasar ekspor kami yang terbesar ada di ASEAN. Walaupun sesuai arahan Kemendag, kami berusaha menambah market-market lainnya. Hari ini dari 4 ribu kontainer yang kita ekspor, ada yang ke Afrika, AS, yang terbanyak masih ASEAN."
Hadir untuk melepas ekspor tersebut, yakni Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Mendag mengapresiasi ekspor yang dilakukan Mayora Group, apalagi di tengah situasi sulit akibat dampak pandemi virus corona.
Soal rahasia sukses bisa tetap melakukan ekspor di situasi yang sulit ini, Andre menjelaskan salah satu tips-nya yakni tetap optimistis. "Soalnya begini, kita mau pesimistis juga virus corona tetap ada. Begitu juga kalau kita optimistis, jadi ya mending kita optimistis saja," ujarnya.
Di luar tips tersebut, menurutnya Mayora Group sebagai produsen fast moving consumer goods (FMCG), juga menerapkan sejumlah prinsip lainnya. Seperti produk harus acceptable, harga harus affordable, distribusi produknya available di pasar, dan juga promosi harus membangkitkan awareness terhadap brand tersebut.
"Terdengar simple, tapi waktu melakukan di negara tujuan tidak semudah itu. Butuh kedisiplinan, dukungan dari pemerintah juga luar biasa, business matching pasar baru, juga mempemudah memperoleh bahan baku yang kompetitif karena itu mempengaruhi affordability dari produk kita," papar Andre.
Di antara produk unggulan Mayora Group adalah kopi Torabika dan permen Kopiko. Bahkan permen kopiko merupakan produk permen kopi nomor satu di Filipina, Vietnam, Malaysia, India, kawasan Afrika dan Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.
Produk kopi kemasan dari Mayora Group juga menjadi pemimpin pasar di Filipina dengan menguasai pangsa pasar sebesar 46 persen, kopiko memang luar biasa sampai mendunia, pasti kalian semua udah tahu gimana rasanya.
