Iklan saya

header ads

China Dengan Masa Depan Teknologi yang di Takuti

Timeoke - Pemerintah China yang didukung berbagai perusahaan swasta semakin giat mengembangkan teknologi maju di berbagai bidang sehingga Amerika Serikat tidak boleh lengah jika tidak ingin tersalip di masa depan. Demikian dikatakan oleh mantan CEO Google, Eric Schmidt.

Salah satu bidang teknologi yang makin dikuasai China adalah artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurut Eric dalam hearing dengan anggota senat bidang keamanan, AS saat ini hanya satu atau dua tahun di depan China, tidak lagi 5 atau 10 tahun.

Malah dalam beberapa bidang seperti teknologi pengenalan wajah, China sudah berada di posisi depan. "Karena adanya pembauran teknologi, Anda bisa memperkirakan bahwa apapun yang ditemukan di open source AI akan segera diadopsi oleh China," katanya.

"Ancamannya adalah sangat sangat nyata," tambah Eric yang saat ini chairman National Security Commission on Artificial Intelligence.

Seperti dikutip detikINET dari South China Morning Post, Kamis (25/2/2021), Chuck Schumer selaku pemimpin senat Partai Demokrat langsung menyatakan telah meminta para penyusun undang-undang untuk memperkuat sektor teknologi AS dan menangkal praktik tidak fair oleh China.

Telah ada proposal untuk mengucurkan dana senilai USD 100 miliar dalam rangka meningkatkan riset dan pengembangan di area teknologi kunci seperti AI, komputasi kuantum sampai semikonduktor.

Eric menambahkan bahwa aturan privasi yang lemah dan populasi besar merupakan keuntungan bagi China dalam mengembangkan teknologinya. Maka pemerintah harus makin mendukung sektor swasta Amerika agar tetap bertahan dari gempuran China.

"Pemerintah AS harus membantu dengan beberapa bentuk pendanaan dan kita perlu membiarkan sektor swasta membangun hal-hal itu dan menjadikannya sukses," tambah Eric.