Berjalannya usia bertambahnya tua terasa yang diharapkan dulu tak seindah yang dibayangkan, rasanya menyenangkan masa dimana kita bisa berlari tanpa ada rasa gundah, tanpa ada rasa besok bagaimana besok hari apa dan makan apa.
Semakin dewasa terasa semakin besar tanggung jawab yang harus dilakukan, kalau dulu tahunya cuma ngabisin uang yang dikasih sekarang harus cari dulu sendiri baru bisa diabisin kalau nggak ada atau nggak dapat uang ya begitulah nggak ada yang bisa dimakan.
Semakin hari rasanya terus menerus berbeda dari yang sebelumnya tak kenalpun bisa sayang, sekarang yang kenalpun belum tentu sayang karena hidup yang tak punya uang, mereka mulai pilih_pilih dalam memberi kasih dan sayang.
Andai kata aku jadi orang sukses dan kaya mungkin hidup ini berbeda, banyak orang yang memandang sebelah mata mulai ingin berkawan, tapi ah sudahlah ngapain urus hidup orang yang mau atau tidak mau berkawan, namanya juga hidup di dunia yang luas tidak mungkin semua orang akan peduli dan sayang.
Seiring berjalannya waktu ingin rasanya memiliki seseorang untuk dicintai dan mencintai, tapi semua itu jauh dari kata ekspektasi, ngurus diri sendiri aja susah apalagi harus ngurus cinta, belajar dulu mungkin kali ya untuk mencintai diri sendiri saat belum ada yang dicintai dan mencintai.
Sedikit demi sedikit uang kusisihkan biar bisa jadi orang kaya dimasa depan, eh rupanya bukan malah kaya malahan uangnya mulai makin berkurang, bagaimana tidak kalau dulu 50ribu dapat 50 mangkok bakso sekarang paling dapat 5 mangkok, nilai terus merosot, uangnya tetap.
Pelajaran yang dulu diajarkan disekolah menabung pangkal kaya ternyata tak membuat kaya, saat ini baru sadar ternyata dibohongin, uang oh uang ternyata tidak semudah yang dibicarakan, juga tidak susah bagi orang kaya yang mendapatkan.
Mulai kebayang masa kecil terasa lebih menyenangkan, bagi yang hidupnya pas_pasan, yang mungkin beda bagi orang kaya dewasa yang bisa jalan jalan kemanapun karena punya mobil uang rumah dan segalanya.
Ternyata ada juga orang kaya yang tak bahagia katanya, dan juga ternyata ada juga orang yang tidak punya apa-apa yang bahagia, katanya kebahagiaan itu letaknya dihati yang merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dipunya.
